Cahaya dalam fotografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakan sebuah gambar, image atau foto.
Fotografi sendiri berarti: menggambar dengan cahaya . Tanpa adanya
cahaya kita bagai berada di ruang yang gelap gulita tanpa dapat melihat
apapun juga. Kita dapat melihat obyek, memfokuskan lensa kamera dan
menekan rana merekam gambar kedalam film semata-mata karena adanya
cahaya. Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk object yang
akan difoto.
Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut yang kita tangkap dengan mata.
Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan
hasil yang berbentuk dua dimensi (foto) menjadi seakan tiga dimensi.
Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya
foto sebagai contoh dalam semua film horor atau thriller..mahluk yang
menyeramkan selalu diberi penyinaran dari bawah..sehingga penonton me
‘rasa’ seram.
Kemampuan seorang fotografer dalam mengatur dan menghitung pencahayaan akan menentukan kualitas gambar yang dihasilkan.
SIFAT DASAR CAHAYA
1. Cahaya dapat menembus
- Cahaya dapat menembus bahan-bahan yang tidak padat seperti
kain, kertas kalkir dan kaca sehingga kualitas kerasnya cahaya dapat
dibuat lunak atau soft.
2. Cahaya dapat difokuskan
- Cahaya dapat kita salurkan kearah mana kita kehendaki, dia dapat
dikumpulkan dan difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi. Sebagai
contoh adalah sinar Matahari yang difokuskan oleh surya kanta atau kaca
pembesar.
3. Cahaya dapat dipantulkan
- Cahaya itu dapat pula kita belokan atau kita pantulkan dengan benda
yang mempunya daya pantul yang tinggi seperti cermin, styrofoam, kertas
perak dll yang lazim kita sebut dengan reflektor untuk menyinari
bagian-bagian yang gelap.
4. Cahaya mempunyai warna
- Semua sumber cahaya mempunyai warna atau umumnya kita sebut dengan
suhu warna dalam hitungan derajat Kelvin dan dapat diukur dengan Kelvin
Meter / Color Meter.
Walaupun tidak secara fisik memberikan efek yang sama
dengan suhu panasnya api atau dinginnya es, secara psikologi warna dapat
juga dikelompokan seperti contoh warna yang hangat (merah & kuning)
dan dingin (biru & hijau).
Cahaya dari sang Suryapun mempunyai warna yang berbeda disepanjang hari
Pada pagi dan sore hari akan memberikan warm tone color atau
warna yang hangat kekuning kuningan, maka dari itu pemotretan model di
outdoor dianjurkan pada saat seperti ini.
Derajat Kelvin rata-rata pada siang hari adalah 5500K
- Lilin 1800K
- Bohlam 100watt 2850K
- Bohlam 500watt 3200K
- Fotoflood 3400K
- Flash 5500- 5700K
- Langit biru 10000-12000K
Mata manusia kurang peka akan perubahan warna cahaya
tetapi film sangatlah peka oleh sebab itu film dibagi menjadi 2 macam
atau jenis yaitu :
1. Film untuk Daylight
2. Film Type A dan Type B untuk Tungsten
Apabila pemakaian film tidak sesuai dengan peruntukannya, sebagai
contoh film Type A untuk pemotretan dengan tungsten maka dibutuhkan
filter koreksi untuk menormalkan kembali warna yang terekam.
STUDIO FOTO
Pada umumnya studio terbagi dalam beberapa jenis menurut kegunaan dan kategorinya.
Jenis foto studio yang paling banyak dimiliki oleh fotografer
profesional adalah jenis studio untuk memotret benda atau dikenal
sebagai still-life foto studio dan untuk memotret manusia atau kerennya
disebut portrait studio.
Jenis studio lainnya yang khusus dibuat menurut subjek yang difotonya
adalah studio untuk memotret mobil, food fotografi, fashion fotografi
yang lebih luas ukurannya dari portrait fotografi dll.
Fungsi utama dari studio adalah untuk memberikan kemudahan dalam pengaturan cahaya serta subjek.
Satu-satunya cara adalah memisahkan subject kedalam ruang dengan
penggunaan cahaya yang dapat dikontrol sesuai dengan kemauan kita
Hal ini adalah kebalikan dari pada apabila kita melakukan pemotretan
diluar ruang dengan mengandalkan cahaya dan apa yang telah disediakan
oleh Tuhan YME, kita tidak dapat mengontrol sang Matahari dan mengatur
atau merubah keadaan alam sekitar sesuai dengan kehendak kita, melainkan
kita harus melakukan kompromi dan menyesuaikan keinginan dengan keadaan
Tetapi ada juga yang disebut daylight studio atau studio yang menggunakan Matahari sebagai sumber pencahayaannya.
Walaupun kita tetap harus berkompromi dengan keadaan cahaya yang
disediakan sang surya, kita masih tetap dapat melakukan pengontrolan
terhadap cahaya dengan menggunakan reflektor dan penyaring sinar yang
masuk dengan tetap menyediakan kemudahan dalam mengontrolan subjek yang
hendak kita foto
SUMBER PENCAHAYAAN DALAM STUDIO
Sumber pencahayaan Studio ada 3 macam
1. Sinar Matahari yang masuk melalui jendela atau lazim disebut Window Lighting
- Cahaya Matahari ini sebaiknya tidak langsung mengenai objek karena akan susah sekali mengontrol kontrasnya
2. Lampu Tungsten atau Fotoflood
- Lampu tipe ini biasanya kita sebut dengan Continous Lighting
atau cahaya yang bersinar secara terus-menerus. Keuntungannya akan lebih
mudah pengaturannnya, apa yang kita lihat itu yang terekam kedalam
film. Kerugiannya adalah : silau, panas dan berkecepatan lambat
3. Flash
- Berbagai macam jenis flash banyak ditawarkan pasaran saat ini dari
yang paling sederhana seperti elektronik flash (Canonspeedlight, SB
Nikon ,Metz, Nissin dll) hingga yang canggih seperti Broncolor, Visatec,
Bowens, Hensel, Proflash, Electra, Multiblitz, Elinchrom dll
Bentuknya Flash juga beraneka ragam..
a. Camera Flash
- Built-in flash, Flash yang ditaruh diatas kamera pada hotshoe
dan/atau pada bracket seperti Metz CT 45,CT60 dll yang dihubungkan
dengan kabel syncro ke terminal x sync kamera
b. Monoflash atau dikenal juga dengan Monoblok / Monolight
- Jenis lampu ini adalah jenis yang paling sering digunakan dimana
instrumen pengaturannya berada dalam satu body dan pemakaiannya tinggal
dicolok ke stop kontak, biasanya lampu jenis ini dilengkapi dengan built
in slave yaitu mata yang menangkap sinar flash dari lampu lain sehingga
menyalakan flashnya
c. Flashhead dengan Powerpack / Generator
- Alternative lain dari monoblok adalah Powerpack.
Lampu jenis ini terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Flash Head sebagai sumber cahaya
b. Powerpack / Generator sebagai sumber daya
Flashhead hanya sebagai sumber cahaya sedangkan sumber daya terletak terpisah dan dihubungkan oleh kabel.
Karena itu bentuknya lebih kecil dari monoblok menjadikan lampu jenis
ini lebih fleksibel serta mudah dalam pengaturan karena instrumen
pengaturannya tidak terletak pada flashhead melainkan pada sumber
dayanya yang dapat diletakan didekat fotografer
Satu Powerpack dapat menyediakan daya untuk dua hingga empat flash head,
tergantung pada jenisnya dan besarnya daya yang dimiliki yaitu Joule
atau Watt per-Second (WS)
Monoblok dan Flashhead ini mempunyai kelebihan dibandingkan
saudara kecilnya Elektronik flash yaitu memiliki apa yang disebut
dengan modelling light atau lampu penuntun yang fungsinya menuntun
kita untuk dapat mengatur arah lampu dengan sebaik-baiknya.
Flash Jenis lainnya adalah :
d. Light Brush
- Powerpack dengan ujung yang dapat diganti-ganti sehingga
menghasilkan cahaya yang kecil dan digunakannya seperti kita menggunakan
alat cat airbrush
e. Ringflash
- Ditaruh seperti filterdidepan lensa efeknya bila diatur sedemikian
rupa dapat memberi bayangan tipis disekeliling obyek.Biasanya flash ini
dipakai untuk pemotretan mikro fotografi
f. Linear Flashtube
- Flashtube yang berbentuk macam neon…panjang sering digunakan untuk mencahayai background
PENCAHAYAAN DI STUDIO
Standard pencahayaan dalam studio yang umum dipakai saat ini adalah
elektronik flash menggantikan lampu continuous atau tungsten lighting
Keuntungan yang didapat dari Elektronik Flash adalah :
- Dingin tidak mengeluarkan panas dan cahaya silau secara terus menerus yang mengganggu
- Kecepatan Tinggi sekitar 1/100 hingga 1/500 second sehingga dapat membekukan gerak
- Karena suhu warna flash yang berkisar antara 5500K s/d 5700K maka sesuai dengan suhu warna Film Daylight yaitu 5500K
Hal diatas menggantikan kerugian Lampu Tungsten yang antara lain:
- Panas dan silau
- Slow atau harus menggunakan kecepatan yang lebih lambat untuk mendapatkan diafragma yang ideal atau DOF yang diinginkan
- Kebanyakan lampu ini mempunyai suhu sekitar 3200K-3400K dan untuk
mendapatkan hasil warna yang normal dapat digunakan Type B Tungsten Film
atau Type A film yang sedikit diatas suhu warna tungsten yaitu 3400K
atau menggunakan filter koreksi didepan lensa atau sumber cahaya
Tungsten itu sendiri
Keuntungan lain dari pada Elektronik Flash adalah karena
bentuknya yang mungil serta suhu yang dingin tidak panas maka dapat
dimasukan kedalam softbox atau aksesori tambahan lainnya yang beraneka
ragam.
Tetapi lampu tungsten juga memiliki kelebihan khusus dibandingkan dengan Elektronik Flash, kelebihan lain itu adalah :
- Lampu Tungsten dapat merekam Motion Bur atau merekam gambar gerak
yang blur atau istilah kerennya Streak Photography yang dapat
digabungkan dengan flash untuk mendapatkan gambar yang tajam diakhir
blur akibat gerakan tersebut.
- Mengumpulkan Quantitas jumlah cahaya yang ideal untuk mendapatkan
DOF yang ideal pada pemotretan tertentu seperti Industrial Fotografi,
dengan Tungsten kita dapat merekam ruang tajam gambar sesuai dengan
diafragma yang kita butuhkan dengan cara mengatur atau menyesuaikan
kecepatan rana.
Elektronik Flash dapat melakukan hal yang sama dengan
cara Multiple Flashes atau dengan melepaskan Flash secara berulang kali
dengan catatan
- 1 x flash = normal eksposure contoh f/number 4
- 2 x flashes = +1 stop f/5.6
- 3 x flashes = +1½ stop f/6.7
- 4 x flashes = +2 stop f/8
- 6 x flashes = +2½ stop f/9.6
- 8 x flashes = +3 stop f/11
- 10x flashes = +31/3 stop f/12.5
- 12x flashes = +3½ stop f/13.2
- 14x flashes = +32/3 stop f/14.2
- 16x flashes = +4 stop f/16
tetapi tetap saja akan mudah bila menggunakan Tungsten,
tinggal menggunakan fasilitas AV, mengatur diafragma yang diinginkan dan
speed akan otomatis menyesuaikan
Menentukan besarnya kekuatan Studio Flash (kecuali kamera flash)
tidak dengan GN atau Guide Numbernya melainkan dengan Elektrikal
Inputnya yaitu dengan Joule atau Watt per-Second (WS).
Maksudnya adalah kekuatan energi mentah yang dapat ditampung dalam
unit, tergantung pada besarnya kapasitor dan voltase yang akhirnya akan
dilepaskan menjadi energi cahaya dengan catatan tidak semuanya dapat
dilepaskan menjadi cahaya karena adanya variable flashtube dan juga
kebocoran.
Hal ini juga ada sangkut pautnya dengan aksesori yang dapat
ditambahkan pada sumber cahaya ini seperti Softbox, Reflektor dan Payung
Pantul
MENGUKUR PENCAHAYAAN STUDIO FLASH
Alat untuk mengukur kekuatan sinar atau menetukan bukaan diafragma
yang dikeluarkan oleh lampu studio dengan berbagai macam aksesorinya
hanya ada tiga macam yaitu dengan :
1. Flash Meter yaitu alat untuk mengukur diafragma yang dibutuhkan atau EV (Eksposure Value) dari Flash.
Ada 2 (dua) cara dalam membaca atau mengukur pencahayaan flash yaitu :
a. Incident Light Reading
Mengukur besarnya cahaya yang jatuh pada subjek dengan menggunakan kubah
putih kecil yang terdapat pada flash meter dengan cara mengarahkannya
kekamera dibagian yang ingin diukur
b. Reflected Light Reading
Mengukur besarnya cahaya yang direfleksikan oleh bagian tertentu pada subjek.
Alatnya bernama spot meter cara kerjanya hampir sama dengan lightmeter
yang berada alam kamera hanya saja alat pada kamera tidak dapat mengukur
kilatan cahaya.
2. Polaroid Film
Merupakan alat pengukur yang paling akurat dibandingkan Flash Meter
tetapi masih menggunakan metode lama yaitu trial and error, semakin lama
jam terbang seorang fotografer studio dia akan semakin dapat mengira
eksposure yang pas dan semakin akrab sang fotografer dengan peralatan
lightingnya semakin mudah dalam mengukur pencahayaan dengan tepat.
3. Dengan adanya kemajuan tehnologi digital, maka kamera digital pun
bisa menjadi cara yang akurat untuk membaca pencahayaan flash, sama
halnya seperti film Polaroid.
Berdasarkan sifat dasar cahaya, sumber cahaya studio seperti sinar Mentari, tungsten dan flash dapat kita
1. Lembutkan atau disaring agar sumber cahaya menjadi lebih lembut dan lebih melebar
Contohnya adalah SoftBox dengan ciri-ciri terbuat dari semacam kain
campuran plastik dengan warna perak bagian dalamnya berfungsi untuk
memantulkan/mengumpulkan cahaya dan hitam dibagian luarnya dan terdapat
lapisan transparan didepannya yang berfungsi untuk melunakan cahaya yang
keluar. Rangkanya terbuat dari aluminium dan mudah dibongkar pasang
dalam waktu singkat
Jenis-jenis Soft Box menurut bentuknya:
a. Striplight dengan ukuran perbandingan panjang dan lebar berkisar
antara 3 :15 dengan fungsi untuk memperoleh refleksi garis yang sempit
tetapi memanjang pada pemotretan benda-benda yang mengkilat
b. Persegi panjang / rectangle lite
c. Bujur sangkar
d. Oktalite persegi delapan
2. Konsentrasikan atau diarahkan agar sumber cahaya dapat bertambah intensitas, kontras, mudah diarahkan dan tajam
Contohnya antara lain
a. Standard reflektor yang berbentuk semacam panci dengan dasar yang
bolong dan biasanya adalah perlengkapan standard studio flash
b. Barndoor yang berfungsi untuk menyekat / menghalangi arah cahaya
lampu agar tidak jatuh kebidang yang tidak diinginkan, bentuknya
lembaran hitam dipasang fleksibel seperti daun pintu kandang (barndoor)
di kiri dan kanan atau juga atas dan bawah standard reflektor
c. Cone / Snot
3. Pantulkan keberbagai bidang yang memantul, ini adalah alternatif
lain untuk mendapatkan cahaya yang lebih besar dan lebih lembut tetapi
dengan intensitas kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan disaring
Contohnya adalah :
a. Styrofoam
b. Langit-langit / plafon rumah
c. Payung pantul dengan bermacam-macam warna dasar (emas, perak dan putih)
d. Bahan yang dibuat khusus untuk reflektor seperti Photoflex Lite Disc dll
Untuk menambahkan dan mengurangi Intensitas atau kekuatan cahaya ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan, yaitu :
- Menaikan atau menurunkan kekuatan atau output power dari sumber cahaya
- Menggeser, mendekatkan atau menjauhkan sumber cahaya dengan obyek
- Menambahkan lensa pada sumber cahaya untuk memfokuskan kekuatan
cahaya (optical snoot) atau filter/gel ND (netral Density) peredam sinar
didepan sumber cahaya
Hal dibawah ini akan mempengaruhi bukaan diafragma dan kontras cahaya
- Semakin besar luas sumber cahaya terhadap obyek maka semakin rendah
kontras cahaya yang dihasilkan, bayangan akan menjadi lembut.
- Semakin dekat sumber cahaya ke obyek semakin besar kontras permukaan
obyek yang terdekat dengan yang terjauh dari sumber cahaya dan semakin
jauh jarak sumber cahaya ke obyek semakin rendah kontras perbedaan obyek
yang tercahayai khususnya pada obyek yang mempunyai kedalaman dimensi
Kesimpulannya:
Membuat Studio bagi pemula tidaklah membutuhkan biaya yang mahal..
Kita dapat membuat studio dengan modal yang udah ada seperti
ruangan yang mempunyai jendela dirumah ditambah alat untuk
memantulkan cahaya dan BG (background) yang bisa dari kain atau sprei…
Atau dengan bohlam lampu 250 watt dengan kombinasi penutup, pengarah atau pemantul sinar seperti diatas.
Atau dengan elektronik flash yang dipantulkan keatas atau
tembok samping maupun belakang dengan catatan tembok harus berwarna
putih dan memperhitungkan GN flashnya
Be creative lah!
Pendapat umum menyatakan bahwa Fotografi adalah hobi yang mahal,
mulai dari peralatan hingga biaya produksi untuk mendapatkan hasil
selembar cetakan foto, saya yakin semua orang diruangan ini
menyetujuinya
Untuk mendapatkan hasil karya fotografi yang baik, seorang fotografer
harus dapat menguasai tehnik foto atau ketrampilan tehnik yang dapat
dipelajari melalui sekolah maupun seminar atau workshop serupa ini
Tetapi untuk mendapatkan hasil karya yang sempurna yang dapat
dibanggakan tidaklah dijamin oleh pengetahuan atau kepintaran dalam hal
tehnik yang dikuasai oleh sang fotografer atau dengan kata lain,
meskipun masalah tehnis merupakan ketrampilan atau pengetahuan dasar
untuk mendapatkan suatu karya fotografi yang baik, tetapi hal tersebut
tidak akan pernah bisa menghasilkan karya-karya foto yang gemilang tanpa
dipadukan dengan kecermatan pengamatan, kepekaan perasaan dan ketajaman
intuisi atau naluri serta mampu menjunjung tinggi etika profesi
Jadi dengan tidak menguasai sama sekali tehnik fotografi, fotografer
benar-benar menggunakan perasaannya dalam membuat komposisi kemudian
untuk urusan tehnisnya dia menggunakan metoda trial and error alias
mencoba berbagai macam kombinasi kecepatan dan diafragma yang istilah
fotografinya adalah bracketing
Satu yang menonjol dalam dunia fotografi saat ini adalah banyaknya
hasil foto tetapi mengandung sedikit ‘jiwa’. Dengan makin canggihnya
tehnologi fotografi yang mempermudah pemakaiannya orang akan lebih
mengadu kecanggihan alat dan berlomba memiliki kamera yang canggih dari
pada menghasilkan sebuah foto yang ber’isi’
Manusia memang makin pandai menciptakan alat bantu. Namun,
bagaimanapun juga apa yang lahir dari otak tidaklah bisa disamai dengan
alat buatan manusia
Ciri khas bukanlah suatu keahlian yang dapat dibeli maupun dipelajari
tetapi merupakan bakat yang dapat diasah dan dikembangkan dalam diri
Kita harus mau dan mampu melihat dengan mata hati, mempertajam
intuisi dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, serta mengikuti
dorongan naluri seni yang mengalir bebas tanpa beban maka niscaya kita
akan mampu menciptakan suatu karya foto yang ‘kental’ dengan personal
touch
Tehnik Pencahayaan Portrait Klasik
Sudah menjadi pendapat umum bahwa foto yang disebut dengan
potret/portrait adalah foto dengan manusia sebagai objeknya dan manusia
yang berada didalam sebuah potret mempunyai perbedaan gaya dan karakter
satu dengan lainnya.
Potret dalam bentuk nuansa klasik mempunyai perbedaan dalam
pengambilannya. Sebuah potret klasik bukanlah foto yang candid atau yang
diambil seadanya, melainkan sebuah hasil foto yang diatur sedemikian
rupa pose dan komposisinya menurut kaidah dan disiplin fotografi potret
yang telah berabad-abad di wariskan.
Tujuan dasar seorang tukang potret atau portraitist (portrait artist)
adalah menonjolkan karakter dan membuat ideal subjeknya. Hasil potret
yang baik tidak hanya menunjukan karakter dari subjek tetapi juga
menonjolkan ke’cantikan’ atau ke’gantengan’ yang dimilikinya.
Lebih dari itu tampilan dari subjek dalam foto harus tampak tidak membosankan dan enak dilihat selamanya.
Semuanya itu merupakan suatu tantangan yang harus diatasi bagi seorang portraitist untuk dapat mencapai kesuksesan
Karena sebuah hasil karya foto yang dapat disebut sempurna terdiri
dari berbagai macam hal-hal yang tidak dapat diukur dan bersifat
relatif, maka untuk menghasilkan karya tersebut seorang portraitist
dapat mengandalkan disiplin dan tehnik yang telah terbukti selama
berabad-abad yang diantaranya adalah :
1. Elemen cahaya atau pencahayaan
2. Posing atau gaya
3. Komposisi
dan yang paling penting diantara ketiganya adalah elemen cahaya
Walaupun posisi angle kamera, pose dan ekspresi memegang peranan yang
tak kalah pentingnya, pencahayaan adalah alat yang paling fleksibel.
Dengan pencahayaan yang tepat anda dapat merubah penampilan orang
yang gemuk menjadi lebih kurus, orang yang lemah menjadi perkasa dan
orang yang tua menjadi tampak lebih muda. Dengan cahaya yang cukup anda
dapat menciptakan ilusi tiga dimensi diatas bidang yang rata.
Pencahayaan yang diatur dengan hati-hati dengan rasio yang tepat
menciptakan penampakan yang seakan membuat hasil potret menjadi terlihat
hidup, ilusi yang membuat gambar dua dimensi seakan terlihat tiga
dimensi.
Pencahayaan Dasar
Dibutuhkan 4 (empat) sumber pencahayaan dasar atau tradisional yang dapat dibedakan menurut fungsinya yaitu :
1. Key atau Mainlight
2. Fill light
3. Hairlight
4. Background light
Kadangkala lampu tambahan atau lampu kelima dipakai terutama untuk memotret seorang pria, lampu kelima itu disebut dengan:
5. Kicker
Semua pencahayaan potret mencontoh dan mengimitasikan sinar mentari yang dapat kita cermati secara alami.
The Key light, seperti halnya sinar mentari, adalah sumber cahaya
yang memberikan penampakan bentuk dari subjek sedangkan pencahayaan
lainnya hanya bersifat membantu melengkapi key light. Seperti layaknya
sang surya, mainlight tidak pernah diletakan dibawah level mata, selalu
terletak diatas wajah atau kepala dapat terletak dikiri atau kanan
kamera.
Mainlight ini juga menciptakan apa yang disebut dengan catchligts di bola mata subjek.
Catchlights ini adalah pantulan dari sumber cahaya yang seharusnya
tampak pada iris bagian hitam bola mata subjek dengan letak agak keatas
tergantung dari pengaturan sumber cahayanya
Keylight biasanya adalah sumber cahaya yang lembut dan diatur tidak
langsung terarah ketengah-tengah muka melainkan hanya menyerempet wajah
subjek.
Apabila inti cahaya langsung mengarah ketengah subjek maka kulitnya akan
cendrung oversaturated dan akibatnya seluruh foto akan tampak over
Fill light diletakan disamping dan dekat dengan kamera pada posisi
yang berlawanan dengan mainlight. Hal ini untuk menerangi bayangan yang
ditimbulkan oleh key atau mainlight, letaknya yang dekat dengan kamera
dimaksudkan untuk mencegah timbulnya bayangan yang kedua. Letaknya
hampir sejajar dengan kamera kecuali jika kamera diletakan pada posisi
low angle.
Kadangkala sumber cahaya fill light ini digantikan reflektor dengan hasil yang tak kalah sempurna
Hair ligth adalah sumber cahaya tambahan yang bertugas menerangi
bagian rambut dan terletak diatas kira-kira 45 derajat dari lens axis,
berfungsi untuk memisahkan subjek dengan BG.
Dalam mengatur letak hairlight, kita harus berhati-hati agar tidak
menyinari muka subjek dan lensa kamera karena akan menimbulkan flare
BG light berfungsi untuk menyinari BG agar subjek terlihat terpisah,
sama seperti fungsi dari hairlight. BG light tidak boleh terlihat oleh
kamera, harus tersembunyi baik dibelakang maupun disamping subjek
Kicker light adalah lampu tambahan yang biasanya dipakai untuk pemotretan pria agar terlihat lebih maskulin
Empat macam pola pencahayaan
1. Paramount lighting
2. Loop lighting
3. Rembrant lighting
4. Split lighting
adalah kombinasi sederhana dari perpaduan ke empat tipe sumber pencahayaan dasar.
Perbedaan pola pencahayaan tersebut adalah pada tata-letak sumber
cahaya sehingga menimbulkan efek pencahayaan yang berbeda pada wajah
Pada Paramount lighting atau butterfly, sumber cahaya Mainlight dan
Fill berada pada posisi yang sama hanya berbeda mainlight agak jauh
diatas dan fill light dibawahnya.
Nama butterfly didapat dari bayangan dibawah hidung yang berbentuk seperti kupu-kupu
Nama Loop lighting didapat dari bayangan hidung yang membentuk
lengkungan di pipi subjek yang dicahayai fill light, sedangkan mainlight
terletak berlawanan disebelah kamera dan terletak sedikit agak jauh
Rembrant lighting berasal dari nama seorang pelukis maestro yang
karya-karyanya kebanyakan menggunakan cahaya seperti ini yaitu dengan
meletakan Keylight agak jauh dan lebih rendah dari loop lighting
sehingga pada pipi subjek yang dicahayai oleh fill light terdapat
bocoran cahaya berlian yaitu cahaya dari mainlight yang berbentuk
segitiga terletak dipipi bagian atas subjek
Split light lebih mudah lagi yaitu setengah dari wajah tercahayai sedangkan setengahnya lagi sembunyi dalam bayangan.
Semoga bermanfaat