Selasa, 27 Agustus 2013

Tim Laman: Orang Indonesia Seharusnya Bangga

Pada Kamis malam (22/8), ada acara yang menurut saya sangat menarik di Atamerica, Pacific Place, kawasan SCBD Sudirman Jakarta. Menarik sekaligus kesempatan yang langka: Tim Laman berbagi cerita pengalamannya saat mendokumentasikan 39 spesies burung cenderawasih dengan judul “Bird of Paradise: Crown Jewels of Indonesia’s Biodiversity”. Acara ini terselenggara berkat kerja sama National Geographic Indonesia, National Geographic Society, Concervation International, dan The Cornel Lab of Ornithology.
Tim Laman
Tim Laman adalah seorang doktor biologi dari Harvard University dan fotografer alam liar kenamaan yang kerap memotret untuk National Geographic. Pada awal presentasinya, Tim Laman bercerita bahwa beliau memulai penugasannya untuk National Geographic dalam mendokumentasikan burung cenderawasih pada 2004 bersama rekannya Edwin Scholes, seorang ahli unggas dari Cornell. Hingga 2007, Tim Laman baru berhasil mendokumentasikan 20 spesies dari 39 spesies burung cenderawasih yang diketahui.
Selain menampilkan foto-foto burung cenderawasih yang menakjubkan, Tim laman juga memperlihatkan beberapa video perilaku burung cenderawasih saat mencari pasangan. Perilaku cenderawasih yang lucu dan unik membuat penonton terkesima dan tertawa. Hal yang mungkin baru diketahui banyak orang: burung cenderawasih jantan memiliki bulu yang lebih bervariasi dan berwarna-warni dibanding burung betina yang hanya didominasi warna cokelat dan putih.
Untuk memikat sang betina, burung cenderawasih jantan membersihkan dan menyiapkan tempat sebagai “panggung”. Sang jantan pun menari-nari, membuat gerakan-gerakan yang unik.
Dari visual yang ditampilkan pada presentasi ini, tidaklah mengherankan jika hasilnya sangat mengagumkan. Selain kelengkapan peralatan dokumentasi, usaha untuk mencapai tempat keberadaan burung tersebut membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Selama 8 tahun, ada 51 lokasi yang dia kunjungi, tersebar di wilayah Sulawesi Utara, Papua, Papua Nugini dan Australia.
Selama 80 jam merekam burung di hutan, memanjat pohon tinggi, serta membangun 109 tempat kamuflase dia lakukan untuk dapat mendokumentasikan 39 spesies burung cenderawasih dengan baik. Dari ekspedisinya ini, Tim Laman menghasilkan 39.568 foto dan, pertama kalinya dalam sejarah, Tim Laman berhasil mendokumentasikan seluruh 39 spesies burung cenderawasih (yang diketahui).
“Sebagai warga negara Indonesia, Anda harus bangga karena dari 39 spesies burung cenderawasih yang ada, 27 spesies berada di kawasan Indonesia,” kata pria jangkung ini. Tetapi sangat disayangkan, perburuan cenderawasih jantan masih terjadi. Jika kegiatan seperti itu tetap berlangsung, kata Tim, keberadaan burung cenderawasih akan punah. “Burung betina kesulitan bereproduksi disebabkan langkanya burung jantan.”
Dalam perjalanannya mendokumentasikan burung cenderawasih, Tim Laman juga menyampaikan kampanye, mengimbau masyarakat lokal untuk tidak memburu cenderawasih. Ia berharap para pemburu beralih profesi menjadi pemandu, mendapatkan bayaran dari turis untuk bisa melihat burung cenderawasih langsung di habitat aslinya.

*Cek juga liputan Tim Laman beserta foto-fotonya di tautan berikut: 
http://nationalgeographic.co.id/feature/2012/12/bersua-dengan-surga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar