Berikut tips-tips dalam pemotretan burung camar di pantai Jakarta.
Harap diingat, memotret camar terbaik adalah saat mereka makan, yaitu
saat menyambar makanannya dari dalam air:
1. Berangkatlah pagi sekali. Burung camar umumnya bergerombol untuk makan sekitar pukul 07.00 sampai 09.00.
2. Dengan berangkat pagi, Anda juga mendapatkan pencahayaan yang sangat baik serta permukaan laut yang tak beriak/bergelombang.
3. Gunakan ISO 100 atau serendah mungkin sebab foto Anda akan dikrop dengan sangat drastis.
4. Gunakan kamera DSLR yang time-lag-nya rendah, alias kamera yang
reaksinya cepat. Lensa terbaik yang dipakai adalah rentang 300 mm sampai
500 mm. Bukaan sempit tidak terlalu berguna sebab depth of field tetap
tipis.
5. Cari gerombolan burung camar yang terdiri atas 10-30 burung.
Burung camar saat makan bergerombol cukup mudah untuk dipotret dan tidak
takut didekati perahu sampai jarak sekitar 10 meter.
6. Setelah menemukan gerombolan burung camar, Anda cukup mengikuti
seekor burung sampai dia menukik untuk menyambar seekor ikan. Begitu
burung itu sudah meninggalkan air, dapat atau tidak dapat ikan, Anda
boleh berkonsentrasi pada burung berikutnya.
7. Secara umum, sistem autofokus dengan mode kontinu sudah mampu
”mengejar” pergerakan camar karena kontras yang ada sangat baik. Warna
camar putih, latar belakang biru.
8. Jangan kecewa jika dalam sebuah perjalanan, Anda tidak bertemu
satu pun gerombolan camar makan. Keberuntungan dalam fotografi burung
sangat menentukan keberhasilan.
Jakarta sering disebut sebagai kota yang sumpek dan tidak manusiawi.
Akan tetapi, kenyataannya, Jakarta masih menyimpan banyak surga.
Terbukti dengan banyaknya burung yang masih hidup dengan baik di sana.
Sebagai penghobi fotografi, sebaiknya kita semua menjaga kelestarian
burung Jakarta dengan tidak menembakinya dengan senapan. Menembak burung
dengan kamera berarti kita mencintai alam. Selamat berburu foto burung
di Jakarta!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar