Di masa mendatang tak akan ada lagi halangan kepada para muslimah untuk
mengenakan jilbab dalam pertandingan sepakbola. Induk organisasi
sepakbola dunia FIFA dikabarkan telah menyetujui aturan pemakaian jilbab
kepada para pemain perempuan Muslim.
Keputusan yang disepakati
pada Kamis waktu setempat itu sekaligus mementahkan larangan jilbab yang
pernah diberlakukan sejak 2007.
Panel yang dikenal sebagai IFAB
ini tidak keberatan untuk pemakaian jilbab kepada para muslimah di
dalam pertandingan sepakbola. Keputusan tersebut diambil setelah komite
medis FIFA memutuskan dua desain jilbab yang tidak mengancam keselamatan
bagi pemakainya.
Desain yang disepakati harus bisa cepat
dilepas serta tidak menganggu proses penyelamatan. Sebelumnya aturan
sepakbola telah melarang penggunaan peralatan berbahaya atau yang
menampilkan simbol-simbol keagamaan saat tampil di lapangan hijau.
Wakil
presiden FIFA Pangeran Ali dari Yordania sempat memimpin selama setahun
lebih untuk membatalkan larangan tersebut. Ia menyerukan agar
diberikannya izin bermain kepada pemain sepakbola Muslimah.
Sejauh
ini ada dua negara Islam yang masih memandatkan pemain perempuannya
mengenakan jilbab, yakni Iran dan Arab Saudi. Tahun lalu Iran telah
dibatalkan dalam laga kualifikasi untuk Olimpiade London karena adanya
larangan berjilbab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar