Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, pergi keluar kota pada akhir pekan
adalah hal yang sangat lumrah. Berbondong-bondong orang pergi keluar
kota dengan niat bersantai meski kadang justru harus terjebak macet
berjam-jam di jalanan di Bandung atau Puncak.
Nah,
salah satu alternatif tempat wisata yang cukup dekat dan tidak macet
adalah Waduk Jatiluhur di Purwakarta. Wisata luar kota yang murah meriah
dan bebas macet!
Bila sudah sering pergi ke Bandung melalui
jalan tol Cipularang, Anda mungkin familiar dengan tanda arah ke
Purwakarta dan Jatiluhur. Di sinilah Anda harus berbelok untuk mencapai
Waduk Jatiluhur.
Dibangun
tahun 1957, Jatiluhur telah dirancang sebagai waduk serbaguna. Selain
mencegah banjir di hilir Sungai Citarum, waduk ini juga merupakan sumber
air untuk sawah-sawah di bagian utara Jawa Barat. Waduk Jatiluhur juga
berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik yang mengaliri Jawa-Bali
serta memasok air untuk industri dan rumah tangga di seputaran Jakarta,
Bekasi, dan Karawang.
Bagi masyarakat setempat, Waduk Jatiluhur
juga menjadi tempat budidaya ikan keramba jaring apung. Jenis usaha ini
bahkan berkembang kian pesat dan mampu memproduksi puluhan ribu ton ikan
pertahun. Belakangan waduk seluas 8300 hektare ini juga berkembang
menjadi tujuan wisata bagi warga ibu kota.
Jangan kira waduk ini
hanya sebuah bendungan penampung air yang kosong. Pemandangannya indah,
terutama bila langit sedang biru. Wisatawan dapat duduk di pinggir
waduk, di bawah naungan pohon, sembari menikmati pemandangan waduk dan
Gunung Parang serta Gunung Tiga Menara sebagai latar belakangnya.
Selain
itu, Anda pecinta kemping pun dapat melakukannya di sini. Di lokasi
juga ada peralatan kemping yang dapat disewa seperti tenda, kursi lipat,
peralatan memasak, dan sebagainya. Jadi, Anda pun tidak perlu
repot-repot membawanya dari rumah.
Piknik dengan membawa makanan
sendiri dari rumah bisa jadi pilihan. Bila tidak, ada banyak pedagang
yang menawarkan sajian tradisional sederhana seperti karedok, rujak, dan
pecel. Pedagang kelapa muda pun banyak tersedia di pinggir waduk. Anda
menginginkan menu yang lebih semarak? Warung-warung di pinggir jalan
menyediakan menu ikan goreng dan bakar.
Salah satu yang dapat
Anda coba adalah Resto Terapung Kampung Air, sekitar 1 km dari dermaga.
Untuk mencapai restoran ini Anda harus menggunakan perahu milik nelayan.
Untuk satu perahu dapat diisi 8-15 orang dengan biaya Rp60 ribu
pulang-pergi. Di restoran ini pilihan menu ikan sangat lengkap.
Waduk
Jatiluhur juga merupakan pilihan lokasi yang tepat bila Anda membawa
anak-anak. Di sini ada sebuah taman bermain air dengan berbagai wahana.
Di pinggir waduk terdapat kereta monorel yang harus dikayuh. Dari atas
wisatawan dapat melihat pemandangan waduk dengan lebih luas. Harga tiket
monorel ini hanya Rp10 ribu untuk satu putaran, dan dapat ditumpangi
dua orang.
Tarif tiket masuk ke Waduk Jatiluhur ini adalah
Rp7.500 per orang dan kendaraan roda empat seharga Rp10.000 untuk akhir
pekan. Nah, murah meriah kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar